BELASAN remaja dan pencinta seni di Kota Pangkalan Bun sepakat membentuk Kantong Sastra dalam sebuah pertemuan di Kantor Redaksi Harian Umum Borneonews, Rabu, 21 November 2007.
"Kantong Sastra ini diharapkan menjadi wadah bagi anak muda Pangkalan Bun untuk mengasah bakat dan minat dalam bidang sastra," kata wartawan Borneonews Andri Saputra.
Pembentukan komunitas tersebut, menurut Andri yang menginisiasi pembentukan komunitas ini, didorong minimnya kegiatan yang berkaitan dengan sastra di Pangkalan Bun.
"Setidaknya, masa depan sastra di Kota Pangkalan Bun yang suram akhirnya mendapat secercah harapan dengan lahirnya Kantong Sastra Kotawaringin ini," katanya.
Para peserta pertemuan sepakat memilih Rahmad Sazaly Munthe menjadi ketua. Pria kelahiran Medan, 31 Oktober 1983 ini memang sudah aktif berkesenian, terutama teater ketika masih kuliah di Universitas Negeri Medan.
Rahmad didampingi Cici Ana Vani sebagai sekretaris dan Dewi Nogia Kisaimora sebagai bendahara.
Cici Ana Vani, lahir di Pangkalan Bun, 5 Mei 1991 mengaku bergabung dengan Kantong Sastra untuk menambah teman, ilmu, dan pengalaman. "Saya berharap kegiatan bisa menunjang kegiatan belajar saya," ujar siswa Jurusan Bahasa dan Sastra SMAN 1 Pangkalan Bun ini.
Sama dengan Cici, Dewi Nogia Kisaimora, yang juga siswa SMAN 1 Pangkalan Bun, tertarik aktif di Kantong Sastra karena memang minatnya di bidang sastra. "Kayaknya asyik," kata remaja kelahiran Lumajang, 11 Agustus 1991 ini.
Salah seorang anggota komunitas, Eka Ade Suryani, menuturkan komunitas sastra merupakan media untuk menyalurkan minat dalam bidang seni dan sastra.
Komunitas tersebut akan menggelar berbagai kegiatan, antara lain pelatihan, diskusi, bedah buku, pementasan, dan berbagai kegiatan seni lainnya.
Meski sebagian besar anggota berasal dari SMAN 1 Pangkalan Bun, komunitas ini terbuka untuk semua umur dan golongan.
Thursday, November 22, 2007
Kantong Sastra Terbentuk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment