PALANGKARAYA (Borneo): Apresiasi masyarakat yang rendah terhadap sastra di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebabkan daerah ini sangat minim menghasilkan sastrawan dan karya sastra bermutu.
"Kalteng baru memiliki tiga sastrawan yang telah dikenal publik. Hal ini karena karya sastra memang kurang begitu diminati warga," kata Kepala Balai Bahasa Kalteng Puji Santosa di Palangkaraya, Sabtu (19/7).
Kurangnya minat warga terhadap karya sastra didasari pemikiran bahwa karya sastra tidak mampu menghasilkan nilai ekonomi yang dibutuhkan warga sehari-hari.
Banyaknya warga Kalteng yang hidup miskin di berbagai daerah pedalaman menyebabkan sastra sulit berkembang di daerah itu.
Balai Bahasa sendiri, kata Puji, telah berupaya mengggairahkan dunia sastra setempat meski sampai saat ini tanggapannya belum sebaik yang diharapkan.
Pergelaran sayembara penulisan cerita pendek (cerpen) dan kegiatan sastra lain, sangat minim diikuti peserta.
Dalam sayembara penulisan cerpen misalnya, hanya diikuti 28 peserta dan sayembara penulisan cerita rakyat yang hanya diikuti dua peserta.
Puji menilai, perkembangan karya sastra di Kalteng juga kurang mendapat dukungan dari media massa selaku media publik.
"Media massa seharusnya ikut bertanggungjawab melestarikan sastra dengan menyediakan ruang khusus atau kolom sastra. Saat ini baru beberapa media saja yang telah memberikan apresiasi untuk ini," jelasnya.
Sementara itu, Hamsad Rangkuti, sastrawan asal Medan yang turut hadir di Palangkaraya dalam kegiatan Temu Sastra se-Kalteng mengakui banyak hambatan dalam mengembangkan karya sastra di daerah.
Ruang publik yang terbatas untuk memuat hasil karya sastra seperti puisi dan cerpen di media massa, dinilainya cukup berpengaruh terhadap perkembangan dunia sastra seperti di Kalteng.
"Media massa harus memberi apresiasi yang cukup untuk sastrawan dan karyanya. Agar bisa berkembang di daerah, karya sastra lebih baik disesuaikan dengan kondisi lokal masyarakat," tambah sastrawan penerima sejumlah penghargaan nasional itu. (Ant/B-4)
Sumber: Borneonews, Senin, 21 Juli 2008
Baca juga: Dicari: Sastra(wan) Kalteng!
Sunday, August 17, 2008
Sastra di Kalteng Sulit Berkembang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment