Sajak Alex R. Nainggolan
semestinya kita kembali menikmati sore di kota ini
membiarkan matahari menelusup
sekadar mengusap sedih yang lama tumbuh di dada
dan sorepun lepas
menjadi senja emas
anak-anak berlarian
menunggu gelap berkecambah
magrib yang muram
semestinya tak perlu kutanyakan padamu,
mengapa siang itu hujan turun deras
dan sorepun lembab
kenangan berlepasan
tatapan matamu yang bulat
tak pernah lenyap
Jakarta, 2007
Sunday, February 10, 2008
Momento
Posted by Kantong Sastra at 11:00 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment