Sunday, November 23, 2008

Tanpa Batas: Musikalisasi Puisi, Cara Asyik Menikmati Sastra

Oleh Tira Puspitasari, Dina, Mona, Redha, Makki

SASTRA sering kali dianggap sebagai karya seni yang kaku, susah dicerna, susah dinikmati, dan bikin kening berkerut, terutama di kalangan anak muda. Hayoo... ngaku nggak?


Tapi, benar nggak sih kayak gitu? Eitss, tunggu dulu doong.

Sekelompok remaja kreatif dari MTs Negeri Kumai punya inisiatif buat memoles sastra jadi lebih cantik. Mereka mengutak-atik puisi jadi karya sastra sekaligus karya seni yang asik dinikmati.

Nah, jangan buru-buru menganggap sastra itu membosankan sebelum kalian simak ulasan mereka.

Pada Sabtu (15/11) lalu, teman-teman kalian dari MTsN Kumai menggelar pentas yang dibanderol dengan nama 'Pementasan Drama dan Musikalisasi Puisi 2008'.

Kalian pasti heran, apa sih musikalisasi puisi itu?

Musikalisasi itu penggabungan antara puisi dengan musik zaman sekarang.
Itu lho, syair puisi itu dinyanyiin dengan nada dan irama, sambil diiringi musik. Keren kan?

Menurut Ketua Panitia Dina, acara ini sebenarnya representasi dari pelajaran Bahasa Indonesia di kelas, yakni musikalisasi puisi.

"Kita pengen nunjukkin acara ini asik, bahwa puisi juga bisa dinyanyikan," kata gadis manis ini.

Yupp! Pak Willy Ediyanto, Guru Bahasa Indonesia mereka yang mengajarkan bahwa puisi tidak hanya dibaca, tapi juga bisa disatukan dengan aliran-aliran musik zaman sekarang.

"Nah, Pak Willy ngasih tugas agar kami membuat puisi sendiri, lalu digabungkan dengan lagu-lagu band zaman sekarang," ujarnya.

Saat penampilan, mereka tidak boleh mengambil irama dari band-band yang sudah ada, tapi harus bikin aransemen sendiri, dan juga dengan puisi ciptaan sendiri. Hmmm...berat juga yach..

Ternyata acara ini bukan hanya menggemparkan siswa-siswi MTsN Kumai aja, melainkan sekolah lain juga ikut gempar, karena pentas ini terbuka untuk umum.

Acara ini udah dua kali lho digelar di MTsN Kumai, tapi taun ini jauh lebih seru n lebih kreatif.

Taun lalu mereka hanya menggelar penampilan drama aja n hanya buat dinikmatin anak-anak MTSN Kumai aja.

Sedangkan taun ini bukan cuma drama, tapi juga ada musikalisasi puisi, en yang pasti terbuka buat umum lho.., dengan pas masuk yang terjangkau banget, hanya Rp1.000.

Pentas ini menampilkan 6 aksi kreatif hasil utak atik sastra, mulai dari drama seru, musikalisasi puisi, sampai cipta lagu.

Musikalisasi puisi kali ini diusung oleh teman-teman dari kelas IX A. Puisi itu menceritakan doa yang dipanjatkan seorang hamba kepada Tuhannya.

Dengan diiringi petikan gitar dan keyboard, puisi ini digubah menjadi lagu yang menyentuh hati banget.

Para penonton pun seperti tersihir untuk menyimak penampilan ini dari awal sampai selesai.

Hmm, sempat merinding juga lho waktu denger lengkingan puisi yang mereka nyanyikan itu...soalnya maknanya jadi kenaaaaa banget.

Dan...plokk...plokk...plokk...tepuk tangan pun segera memenuhi aula MTsN Kumai ketika pementasan puisi berakhir.

Mona, yang juga siswa kelas IX A mengaku bangga dengan penampilan kelompok mereka, bahkan ia menganggap ini merupakan penampilan terbaik di pentas kali ini.

"Grup vokal di Indonesia yang terkenal, misalnya Bimbo, juga menggunakan puisi di setiap syair mereka. Seninya juga tinggi sih, karena menurut saya musiknya enak dinikmati," ucap Mona.

Penampilan drama dari siswa kelas VIII juga nggak kalah seru lho, ceritanya terinspirasi dari momen eksekusi terpidana mati Bom Bali II Amrozi cs.

Drama ini mengisahkan tentang dua orang polisi yang ditugasi mengeksekusi seorang pembunuh, tapi ternyata mereka nggak tega melakukan tugas itu.

Mereka pun bingung cari cara yang aman buat mengekseskusi.

Seorang polisi akhirnya membuat minuman yang telah dicampur racun, kemudian disuguhkan ke si pembunuh.

Si pembunuh akhirnya mati karena minuman itu.

Tapi apa yang terjadi?

Ternyata salah seorang polisi juga ikut mati, karena turut meminum racun yang dibuat oleh temannya. Seru kan ceritanya?

Oh iya, sebelum pentas, mereka juga diaudisi dulu lho, hihihi..mirip kaya pergelaran band-band papan atas yahhh.

Yang ikut memang hanya kelas IX aja sih, nah dalam audisi ini, setiap kelas dibagi jadi 5 kelompok. Lalu setiap kelas menunjuk kelompok andalan mereka.

Akhirnya dipilih beberapa kelompok untuk menampilkan karya terbaik mereka di pentas ini.

Kelompok ini adalah hasil dari penggabungan dari semua bagian di setiap kelas.

Tapiii..yang nggak terpilih nggak perlu sedih atawa kecewa, karena masih bisa jadi panitia, so adil kan??

Wahh, ternyata banyak banget ya yang bisa dipetik dari suatu kegiatan, mulai dari belajar mengorganisasi aktivitas, belajar bernegosiasi dnegan orang lain, belajar mengeluarkan ide dan kreativitas, berlatih disiplin dalam latihan, dan yang paling penting belajar bertanggung jawab terhadap tugas yang dipercayakan kepada kita.

Dan terutama, pementasan musikalisasi puisi ini dapat memberikan inspirasi pada remaja untuk bisa menghidupkan karya sastra di lingkungan kita, di sekolah maupun di masyarakat luas.

Hidup karya sastra Indonesia!

Sumber: Borneonews, Minggu, 23 November 2008

No comments: