Wednesday, November 26, 2008

Gelisah

Sajak Erna Rasyid


Biarkan aku menyibak rindu sejenak
Yang semakin hari semakin senja
Aku takut ia menua dalam dekapan malam yang runtuh oleh matari…
Biarkan aku menampik gelisah sesaat
Yang semakin mengikis irama tawa
Biarkan aku mengais waktu agar bisa bersua denganmu dalam kenangan
Mungkinkah aku menemukan seraut wajah
di balik redupnya matari?
Mungkinkah aku menari dengan bulan yang menampakkan cahaya gemulainya?

Aku gelisah tatkala kutampik rona merah membumi
Aku gelisah ketika ku ukir senyuman di dedaunan kering
Aku gelisah tatkala ku lihat banyak wajah tanpa mulut melumat bumi
Tanah haus akan belaian manusia
Langit bagai kertas yang terbentang tanpa ujung, kelak akan runtuh
Tentang rindunya kepada tanah untuk bercumbu…

Makassar, 24 November 2008

No comments: