Tuesday, April 22, 2008

Plagiat, Dosa Penulis yang Tidak Berampun

MEMPLAGIAT atau menjiplak tulisan orang lain merupakan dosa tidak berampun buat penulis. Sebab, ketika karya itu diketahui media massa yang memuat karya yang dijiplak, nama penulisnya akan masuk daftar hitam (blacklist).

Selain itu, penulis yang karyanya dijiplak akan merasa tersinggung. Oleh sebab itu, kegiatan culas ini harus dihindari jauh-jauh oleh mereka yang bergiat dalam dunia tulis-menulis.

Demikian benang merah yang disampaikan staf korektor bahasa Lampung Post yang juga seorang penulis opini, Adian Saputra, dalam Diklat Penulisan Opini dan Resensi Buku yang diadakan Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila), di Gedung A3 Fakultas Pertanian kampus setempat, Minggu (20-4).

Penulis yang karyanya sudah sekitar 350-an dipublikasikan di media massa, utamanya di Lampung Post, sejak 1999 itu, menambahkan kampus merupakan kawah candradimuka untuk mengembangkan keterampilan menulis. Sebab, dari kampus banyak lahir penulis, jurnalis, dan wartawan yang andal. Namun, untuk menjadi penulis, seseorang harus banyak membaca dan terus belajar, salah satunya dengan praktek menulis sepanjang waktu. Sebab, makin sering berlatih, hasil tulisan makin halus dan gaya menulis akan muncul.

Anggota tim penulis buku Setengah Abad Alzier Dianis Thabranie ini menambahkan memang butuh waktu untuk menjadi penulis yang dikenal dan punya pasar tersendiri. Akan tetapi, dengan terus berlatih, keterampilan itu akan semakin terasah dan visi untuk menjadi penulis yang baik akan terwujud.

Instruktur pada Bengkel Jurnalisme ini menuturkan juga tugas kedua penulis ialah memasarkan karyanya. Sebab, setiap media memiliki kecenderungan dan kebijakan yang berbeda dalam menerima artikel dari penulis lepas. Jika kita mengetahui banyak media dan kebijakan yang dikembangkan di media itu, akan mudah mengirim tulisan. Misalnya, tulisan bertema politik, dikirim ke media massa yang peduli dengan tema itu. Demikian pula artikel bertema keagamaan lebih memungkinkan dikirim ke media massa yang cenderung ke arah agamais. n */S-1

Sumber: Lampung Post, Selasa, 22 April 2008

No comments: