Sajak Oei K. Lendi
sekian mata mulai cerdik. memandang
hamparan rumputan yang luas membentang lemah
tak subur. dikikis polusi tak berhati. hembuskan belai
dekap dan sentuh, hangat seolah
sekian mulut mulai riuh memeperhatikannya
mengucap kata prihatin. ungkapkan penyesalan
sebarkan janji-janji canggih. mengirim niat keberpihakan
terbungkus kidung-kidung salam yang disulam
sekian akal pikiran mulai jeli pengaruhi batang-batang
yang meradang terpanggang. mereka was-was bila rerumputan
jadi diam tak bernyanyi. tak membuka suara. karena imbasnya
pasti rugi meremukkan mimpi-mimpi sendiri
sekian celoteh. sekian perbincangan. sekian perdebatan
mengungkit-ungkit. menyodor-nyodorkan kebaikan biar cuma
sedebu di tengah gelap. mengakui. bangga tanpa malu
tak peduli meski mungkin tersangkut atas penilaan susu sebelanga
sekian tahun. sekian masa. sekian era. sekian metamorfosa
sekian pergantian. yang terbukti serangkaian elegi. menanamkan
kemuakan. mengasah kebencian. sejahterakan kecurigaan,
pada diri rerumputan yang senantiasa merasa diancam permainan
menjengkelkan. berkesinambungan!
-----
Oei K. Lendi, lahir dan tinggal di Madura. Aktivis di beberapa sanggar dan kajian sastra.
Monday, September 8, 2008
Sekian
Posted by Kantong Sastra at 11:27 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Bang admin blog ini, bisa minta contact person nya gak
Post a Comment