Sajak Ibrahim Barsilai Jami
Hentikan segala lesuh yang mengapit jumbai dan untaian citra
para pendakwa
pada meja berlapiskan kain hijau
dan palu-palu diketukkan
pertanda : kiamat!
Kebenaran pada pikirmu
meracuni akal yang galau
lalu kaku kibuli semua seteru yang mengaduh
uh, setiap langkah yang menghadang
lalu diburu sepanjang nafas yang tercabik
pohonkan iba pada dendang tuanku yang garang
menampik semua gemuruh dan ragu pada kebenaran semu
Waktu membatu
mencumbui akal-akal benalu
yang mengakari diri sembari menatap lusuh
separuh tawa yang terkekang karena kepayahan
ini bukan negeri kangguru
ini tanah pusaka
tempat kami mengais sampah
dan harga
dan nyawa
dan doa
dan nama
dan noda
dan tangis
dan sendu
dan parau
dan remuk
Yang terbuang
pada tanah, tempat doa-doa tertambatkan
pada sujud tempat kami mengiris pilu
Kau garang!
Benci kami pada diri
bukan pada naluri
kami mengabdi
dalam girang kau sembulkan garang
kemarangi keikhlasan sejagat duri
Pertiwi, pada segala raga dan rupamu kini.......
Sokaraja, 03 September 2008
Thursday, January 21, 2010
Garang
Posted by Kantong Sastra at 10:00 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment