Sajak Rahmat Sazaly Munthe
Lihatlah
Semut tak lagi mengumpulkan gula
Kacau
Henduslah,
Bunga tak semerbak dulu
Kacau
Kini air pun selalu keluar dari lintasan
dan meluapp setinggi-tingginya
Kacau
Angin juga sering berkumpul
berhembus
sekuatnya
seenaknya
Kacau
Lumpur juga ikut-ikutan buat bencana
Entah keluar dari mana
Panas dan tak habis-habisnya
Kacau
Terlalu berdosakah negeri ini?
atau manusianya yang telah tak berbudi?
Kacau
Kacau
Kacau
Thursday, December 13, 2007
Kacau
Posted by Kantong Sastra at 5:19 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment