Sajak Tira Puspitasari
rintihku menjadi daur
atas nama mimpi yang kalahkan ego
kutelan tiap tetes tangis mengkristal
indah tapi pedih
auramu mengikatku, aku lemah, aku lengah
nyanyian dari lidah tajam bibir sumbingmu taklukanku
redam rontaku di tiap permainan cantikmu
kutelan tiap tetes tangis mengkristal
indah tapi pedih
kuhambur maaf untuk tiap hati yang kausinggahi
ulur harapku untuk menyentuh mimpi itu
tapi menggapaimu ternyata bagai imaji
dan betapa lincah kau berlari kejar utopi
perjalanan panjang itu buatku sangat lelah
dan kusudahi di titik nadir energiku menjagamu
Friday, December 7, 2007
Lelah
Posted by Kantong Sastra at 4:17 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment