Wednesday, March 5, 2008

Memungut Mimpi-Mimpi

Sajak Nurel Javissyarqi

Seringan lagu hujan dari langit
cahaya lampu membuka jendela
yang selalu dinanti ialah kata-kata.

Terbaring bersayap kasih mengapung setia
memberi pancaran hidup gerimiskan doa
sunyi yang mengiris-iris kulit daging malam.

Di mana kepastian berdegup di dada
pemburu membidik gemintang berguguran,
dan ia memunguti mimpi-mimpi perempuan.

Meneguk matahari di fajar hari-hari
ketika angin menyergap persekutuan terangkat,
menjilat langit gemuruh perawan tumpahan awan
menampar pipi belati, itu ombak menikam dinanti.

No comments: