Sajak Nurel Javissyarqi
Rupanya kau terjerat benang halus kasat mata,
menaiki ketinggian ombak ke mana perginya
bersama bayu tujuan musim perasaan dewasa.
Jemari tangan halus bergelayutan ke mega-mega,
hujan menyirami mimpi-mimpi hampir musna,
perbaiki langkahmu keluar menjelajahi rahasia,
takkan muncul kalau tak ke penghujung masa.
Selendang kau terbangkan warnanya tetap sama
mengunyah bencah melintasi kelebatan cahaya;
musim beruba, sulaman benang takkan pudar,
menyimak nyanyian harum semerbak penanda.
Maka sanggul rambutmu agar membuhul tanggul,
tapi sesekali geraikan agar tercium kesucian hujan,
awan menyisiri tetangkai angin mempesonakan
cahaya berhamburan di padang membangunkan.
Wednesday, March 5, 2008
Nyanyian Bengawan
Posted by Kantong Sastra at 5:06 PM
Labels: karya (puisi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment